Hari Pertama.
Pagi yang cerah, sepanjang perjalanan menuju Rumah Damai Indonesia udara terasa sejuk karena semalam habis hujan. Menerpa wajahku semilir angin memberi semangat hari ini betapa senangnya hatiku menuju Rumah Damai Indonesia. Tepat pukul 8 pagi namun acara belum dimulai, menyapa pak satpam yang ramah tapi terlihat seram karena kumis tebalnya. Aku tersenyum kepadanya, bersalaman dengannya. Memberikan semangat pagi dan kegembiraan yang kurasakan.
Memasuki ruang tamu sudah di sambut dengan keramaian orang bicara dan antri absen membuatku langsung masuk ke tempat duduk yang sudah disediakan. Berkenalan dengan beberapa teman baru dan bertemu kembali dengan pak Alvanul seseorang yang aku kenal sebelumnya. Setelah absen ternyata di beri kaos bertuliskan I Support #AntiMiras di bagian dada, sungguh membanggakan, kita di suruh memakainya selama acara berlangsung, Wooww Keren!. Satu hal lagi menambah semangat pagi ku di hari ini.
Akhirnya tiba pada acara, di mulai dengan membaca Basmalah dan surat Al Fatihah di pimpin oleh Bapak Muhammad Civic Prastowo sebagai Wakil Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras. Beliau katakan tidak menyangka bahwa yang hadir mengikuti Training for Trainer hari ini lebih dari yang dia bayangkan. Di perkirakan yang akan hadir 15 orang ternyata ada 43 orang yang absen. Sungguh suatu apresiasi yang membanggakan. Dan berterima kasih kepada kami semua yang telah hadir pada hari itu. Sesi selanjutnya kami yang hadir saling berkenalan satu sama lain, saling menanyakan dimana kami tinggal dan apa motivasi kami hadir di acara tersebut. Tidak dapat dibayangkan betapa ramainya sesi perkenalan kami.
Selesai kami yang hadir berkenalan, uni Fahira Idris memasuki ruang acara. Terlihat segar dan cantik memakai kaos putih bertuliskan I Support #AntiMiras dan kerudung putih. Tersenyum manis menyapa kami semua yang ada di ruangan itu. Memperkenalkan diri dan semua pengurus Gerakan Nasional Anti Miras beserta pengurus rumah tangga di Rumah Damai Indonesia. Betapa terlihat senangnya uni melihat kita semua yang hadir di acara Training for Trainer. Uni Fahira katakan kita semua saudara di rumah ini, Bersinergi dan Bersatu, menyelamatkan anak bangsa, generasi muda negeri ini dari bahaya miras. Miras bisa menjadi remote control prilaku seseorang, yang tadinya baik menjadi tidak baik. Untuk itu kita disini bersama-sama berjuang mensosialisasikan bahaya miras dan berkampanye I Support #AntiMiras, menjadi duta #AntiMiras nasional. Setelah uni Fahira paparkan masalah miras, kami di suruh berkenalan maju ke depan. Mengenalkan perwakilan komunitas yang hadir maupun secara pribadi yang ikut dalam Training for Trainer #AntiMiras.
Selanjutnya setelah uni Fahira memaparkan tujuan dan visi #AntiMiras, kami diperkenalkan dengan mbak Ainun Wulandari, seseorang yang ahli dalam Hypnosis. Kami diajarkan bagaimana caranya berbicara di depan orang banyak. Melalui bahasan Hypnosis Presenting Trainer, kita banyak belajar tentang sikap seorang trainer yang baik dan bagaimana cara menyampaikan suatu masalah kepada audience (pendengar), sehingga audience mau mengikuti dan memahami apa yang disampaikan. Sungguh ilmu yang sangat mahal dan bermanfaat sekali buat kita.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Kami pun diberi tugas berkelompok untuk membuat presentasi yang baik tentang miras. Menjadi PR buat kami semua apa yang telah kami pelajari hari ini. Aku pun mencatat semua hal dalam ingatan dan tulisan. Bertemu dengan orang-orang yang istimewa, berkenalan dengan mereka, bersahabat dalam satu komunitas dengan tujuan dan visi yang sama. Sungguh berkesan hari ini.
Satu kata dalam hati, mari kita berjuang, bersatu, mendukung, mensosialisasikan dan berkampanye Gerakan Moral Anti Miras kepada anak-anak muda negeri ini.
S E M A N G A T !!!
Dokumentasi Pribadi.
bisa dilihat disini http://antimiras.com/